Hubungan aktivitas fisik dan konsumsi gorengan terhadap kadar kolesterol pada pegawai DPRD Kota Makassar
Abstract
Latar belakang: Kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko penyakit tidak menular atau non-communicable disease seperti terbentuknya aterosklerosis dan penyakit-penyakit metabolik. Gorengan merupakan makanan yang banyak dijual dan di konsumsi oleh masyarakat di seluruh Indonesia dengan harga yang murah dan rasa yang cukup menggugah selera. Namun, demikian konsumsi gorengan yang terlalu sering bukanlah hal yang baik bagi kesehatan. Intensitas aktivitas seseorang berpengaruh terhadap kadar lemak dalam tubuh. Berat ringannya beban kerja sangat dipengaruhi oleh jenis aktivitas. Pekerja kantor dengan beban kerja berat memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan pekerja kantor dengan beban kerja yang lebih ringan. Metode: Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terdiri dari 101 pegawai, dengan sampel 39 pegawai yang dipilih menggunakan teknik Purposive sampling. Data hasil penelitian diperoleh dengan pemeriksaan kadar kolesterol dan pengisian kuesioner. Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh bahwa ada hubungan aktivitas fisik dan konsumsi gorengan terhadap kadar kolesterol pada pegawai DPRD Kota Makassar (p-value 0,005 dan p-value 0,000). Kesimpulan: hal ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik dan konsumsi gorengan dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol.





